Mama.
Ketahuilah, aku bicara karena pernah melihatmu bicara
Aku tertawa karena pernah melihatmu tertawa.
Aku tersenyum karena selalu melihatmu tersenyum.
Maka, Mama.
Jangan menangis
Jangan ajarkan aku caranya menguras kelenjar air mata
Jangan beritahu aku bahwa keputus-asaan bisa dilukis oleh mata
Mama.
Jika lelap mata di gelap
Serta kalut enggan meredup
Tidurlah, kali ini aku yang akan terjaga hingga larut
Mama.
Aku punya kaki yang lengkap untuk melangkah
Mata yang sehat untuk melihat
Serta lengan yang kuat untuk menopang
Tapi mama, aku butuh kau untuk mengerti menggunakannya
Mama.
Jika bagimu tak juga bisa aku membalas semuanya
Maka jika bisa, ambil seluruh tawa dan bahagiaku ini untukmu
Lalu, berikan segala pilu dan keluhmu itu kepadaku.
Mama.
Jika aku terbangun dengan berita kematianmu
Aku mohon, tinggal lah di langit-langit kamarku sebagai hantu.
Comments: no replies