Jika saja kamu sesimple jam analog yang menggulung di pergelangan tanganku.
Maka aku hanya perlu memutarnya lagi,
mengganti batrenya,
atau membiarkannya menggulung sepanjang waktu.
Tanpa perlu takut melewatkan sedikit pun waktu,
yang kita habiskan dengan hening yang sengaja kita ciptakan.
Jika saja kamu sesimple isi di dalam laci meja belajarku.
Maka aku hanya perlu duduk manis di sana,
lalu membukanya,
dan melihatmu lama.
Tanpa perlu takut kehilangan kamu tiba-tiba.
Jika saja kamu sesimple mie kari panas di dalam mangkuk-ku.
Maka aku tidak akan pernah takut saat hujan datang,
atau terbangun tengah malam,
dan merasakan kesepian yang panjang.
Jika saja kamu sesimple kapur putih pada rak lemari kelas.
Maka aku hanya perlu membawamu di dalam saku,
lalu menggoreskannya di setiap tempat yang tak basah,
lalu menghapusnya agar orang lain tidak menikmatinya juga.
Jika saja kamu sesimple kata “jika saja”.
Maka percayalah,
aku tidak akan pernah menulis ini,
dan menjadi sangat bodoh dengan mengharapkan kamu melalui kata “jika saja”.
Comments: no replies