Menjaga tidurmu dari jauh.
Menunggumu membalas chat terakhir kita semalam, lalu mengucap “baru bangun?”
Memulai pagi bersamamu, tanpa tergesa-gesa meski diburu waktu.
Melewati panas di bawah teduh senyumu.
Mengingat aromamu yang tak kunjung hilang di ujung hidung.
Tersentak keras tiap kali mendengar orang lain menyebut namamu, setelah kita berpisah.
Melukis tipis garis lengkung di bibirmu.
Membuat lelucon di depanmu.
Melihat lembut bola matamu, dari sudut yang jauh.
Berpapasan denganmu tanpa sepatah kata.
Mengingat jelas kebiasaanmu.
Mengikuti caramu bicara.
Terdiam beku di sampingmu, mencari-cari hal untuk diperbincangkan.
Mengikuti cara makanmu.
Berkirim pesan sampai tengah malam, dan penasaran tiap kali membuka pesan darimu.
Berusaha tetap terjaga sampai kamu kembali tidur.
Meminta contoh tugas kuliahmu.
Ingin berfoto ke setiap tempat yang kita datangi, namun terhalang dengan rasa malu.
Menyimpan uang saku untuk mengajakmu makan. Lalu merasa senang melihatmu kekenyangan.
Mengumpulkan uang untuk membelikanmu sebuah tas yang murah.
Belajar tentang hal baru, yang ingin sekali kamu tahu, yang tidak ingin aku tahu.
Mendengarkan musik yang kamu suka, yang sama sekali tidak aku suka.
Malu untuk mengajakmu berfoto, hanya berdua saja.
Merasa tersingkir tiap kali kamu berbicara dengan orang lain, yang pintar, juga lucu, dan tersayat melihat kamu tertawa riang karenanya.
Mengingat caramu duduk, di pertemuan kita yang pertama.
Mengingat caramu marah, di pertemuan kita yang terakhir.
Meniru gaya bicara mu.
Menjaga aroma parfummu yang menempel di jaketku, yang kamu kenakan berhari-hari. Dan berharap aroma itu tak kunjung hilang.
Comments: no replies