Saham Pelan-Pelan

  • Nama Program (draft):
Saham Pelan-Pelan / Pelan-Pelan Saham
  • Bentuk

Video panduan belajar investasi saham secara berurutan dan sitematis. Diselingi juga dengan materi/fakta menarik/isu terkait saham sebagai "intermezzo"

  • Gaya

Animasi whiteboard (explainer video), dengan Voice Over manusia dan dibawakan dengan santai dan "setara" (penggunaan gaya bahasa "gue", "elo", dll)

  • Output

Youtube - Landscape 16:9

  • Target Pasar

Milenial, Gen Z, usia 26-35 tahun, fresh graduate, pegawai gaji UMR

  • Sponsor/partner:

Sekuritas (tempat beli saham)

  1. Kenapa Nabung di Bank Bikin Kita Rugi?
  2. Apa sebenarnya saham itu?
  3. Cara beli saham.
  4. Cara nabung saham dengan gaji UMR - Dollar Cost Averaging (DCA)
  5. Perbedaan Trader dan Investor
  6. Analisa Fundamental vs Technical, Kenapa penting?
  7. 2 cara download laporan keuangan perusahaan.
  8. Apa itu Aset, Liabilitas, Ekuitas, Laba?
  9. Perusahaan Terbesar Dalam Sejarah ada di Indonesia
  10. Cara menghitung pertumbuhan penjualan perusahaan
  11. Beli saham atau dana darurat dulu ya?
  12. Apa itu Dividen? (Dividend Yield, Dividend Payout Ratio)
  13. Apa Itu ROE? | Return On Equity
  14. Dari mana asal keuntungan Investasi Saham?
  15. Apa itu PBV? | Price to Book Value
  16. Apa itu Gross Margin?
  17. Cara Mencari Saham Salah Harga seperti Lo Kheng Hong
  18. Kenapa harga saham bisa naik dan turun?
  19. Apa itu stock split saham?
  20. Kenapa saham Unilever turun terus?
  21. Apakah saham itu halal?
Kenapa Nabung di Bank Bikin Rugi?

Kita memang perlu sedia uang di bank untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat, dan ngumpulin uang di bank untuk rencana kita ke depanya nanti, atau dengan kata lain, NABUNG.

Perihal keamanan dan kemudahan, gak perlu diragukan lagi. Dibanding naruh uang di celengan atau di bawah kasur, naruh uang di bank bakal bikin kita lebih tenang. Selain uang kita juga sudah dijamin sama LPS, kita juga bebas narik uang lewat mesin ATM yang ada di mana-mana.

Enaknya lagi, uang kita juga akan bertambah tiap tahunnya berkat bunga dari bank. Seandainya dengan bunga 5%, kalau sekarang lo punya uang 5 juta di bank, dan lo biarin mengendap selama setahun, uang 5 juta lo tadi akan bertambah jadi 5 juta 250 ribu di tahun depan. Dan kalau uang itu lo biarin selama setahun lagi, bakal bertambah jadi 5 juta 510 ribu, dan begitu seterusnya.

Gimana? Menarik kan?

Tapi kan itu baru SEANDAINYA…

Sebenarnya kalian tau gak sih bunga bank itu berapa?

10%? 5%? 3%?



Nah, coba liat gambar yang gue ambil dari tirto.id ini.

Ini adalah rangkuman bunga dari beberapa bank besar di Indonesia, BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan BCA, yang dirangkum tirto.id tahun 2018 lalu.

Coba liat baik-baik, ada biaya administrasi bulanan, administrasi kartu atm bulanan, biaya penggantian kartu atm yang rusak atau hilang, dan bunga.

Pada beberapa bank, ada minimal 2 biaya yang harus kita bayar. Yang pertama itu biaya administrasi bulanan. Yang kedua ada biaya administrasi kartu ATM bulanan. Nominalnya bervariasi, tapi kita sama ratakan aja jadi 15.000 rupiah.

Misal lo punya saldo 5 juta di atm lo sekarang. Tiap bulannya, lo akan dikenakan biaya 15.000 rupiah. Dikali setahun, udah 180 ribu rupiah. Sampai di akhir tahun, uang 5 juta lo tadi akan tersisa jadi 4.820.000 rupiah.

Lalu saat yang kita tunggu tiba. Bank ngasih kita bunga.

Mari kita lihat besaran bunga yang dikasih. Ternyata, bunga bank itu cuma di anta 0,25 persen sampai dengan 0,7 persen, setahun!

Jadi, uang 4.820.000 lo tadi, dikalikan bunganya, kita ambil yang paling tinggi aja, 0,7 persen, yakni 33.740. Hasilnya, uang 5 juta lo selama setahun akan menjadi 4.853.740 rupiah. Tetep berkurang.

Nah, yang perlu lo tau lagi, bank itu baru ngasih lo bunga kalau saldo lo di atas 1 juta. Jadi kalau lo nabung 999.000 rupiah, selama setahun lo gak akan dapat bunga. Tapi selama setahun itu juga, lo akan tetap kena biaya adminnya. Jadi kira-kira uang lo di akhir tahun akan tersisa 819.000 rupiah.

Untuk mengimbangi biaya administrasi bulanan, kita butuh setidaknya 25,7 juta di bank, itu pun dengan perhitungan bunga bank 0,7 persen. Dan itu pun cuma semata-mata supaya uang kita gak habis dimakan biaya administrasi bulanan.

Gimana? Mendingan nabung di bawah kasur kan?

Hahah enggak juga. Nabung di celengan dan bawah kasur itu sangat amat gak aman. Duit lo bisa basah, habis dimakan rayap, atau lenyap digasak tuyul. Dan kalau nabung sendiri di rumah, uang lo gak akan ke mana-mana, nilainya akan tetap sama.

Padahal rata-rata inflasi kita itu ada di angka 3%. Inflasi itu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus. Gampangnya gini, kalau dulu lo bisa beli pertamax seliter seharga 10.000, sekarang seliternya 15.000. Dan mungkin 3-5 tahun lagi bisa 20.000 per liter.

Jadi sebenarnya, nilai uang di bawah kasur lo itu, meski nominalnya sama, tapi nilainya sudah berubah. Kalau andai kata lo punya cita-cita beli pertamax 100 liter pakai uang yang lo tabung tiap bulan di bawah kasur selama 3 tahun ke depan, harga pertamax 100 liter 3 tahun ke depan itu sudah gak sama lagi. Jadi nabung sendiri di rumah jelas bukan jadi opsi.

Tapi di bank, gue akan bilang lebih parah lagi. Karena uang kita di bank itu justru nilainya cenderung turun, habis dimakan biaya admin, dan Tergerus inflasi.

Jadi pertanyaan gue adalah… apakah gak sebaiknya kita sisihkan waktu untuk belajar cara menyimpan uang dalam bentuk yang lain?

Deposito misalnya, atau obligasi, atau saham?

Susah? Gak ngerti? Takut?

Jangan khawatir, gue mau ajak lo untuk belajar itu semua, pelan-pelan.