Terimakasih sudah datang, kamu membunuh kesunyian.
Entahlah, aku juga gak ngerti maksud dan arti dari kedekatan kita. Yang pasti, yang aku tau, hubungan ini gak akan pernah jelas. Aku pernah bilang kan? “kita akan tetap begini sampai kamu punya rasa yang sama”, tapi kenyataannya hubungan kita gak pernah ada habisnya. kita tidak memiliki misi, atau bahkan visi. Lalu, mengapa kita tidak menciptakannya? Ya, mungkin kamu masih trauma menjalani sebuah hubungan. Bukan karena lelaki yang brengsek, tapi memutuskan hubungan dengan masih ada perasaan sayang itu sangat berat. Mungkin kamu cuma gak mau itu terulang.
Jika mempertahankanmu hanya membuatmu sakit. Then, I’ll let you go… kita beda, itu sebabnya. Not all the differences can be united (I Think). I just don’t want to hurt you.
For God’s sake I’ve never regret for all of this, the way we meet and all. This isn’t your fault, my fault, or Gods fault. Ok? I’m sorry for my high expectation to have you that may force you. Tapi, ngelepasin kamu gitu aja itu gak mudah, There are things that used to make me smile, one of them was you for just a little while. Jadi, hargai semua hal kecil yang aku lakukuin untuk kamu. just like.. wait your message, call you, look you, escort you home, and anyhthing.
Time so fast. Keadaanya semakin membaik, I like when you’re angry for government I do something good, just like… hmm praying, eating, sleeping, bathing, going to school late and not anything.
Waktu demi waktu, aku mulai meruntuhkan dinding-dinding, satu bata pada suatu waktu. kamu membiarkan aku masuk sampai akhirnya kamu merasakan hal yang sama. (I liked that part of this story) walaupun masih banyak hal yang ganjil dan problem yang datang tapi kita selalu nemuin jalan keluarnya, nyari solusinya, dan nutasin masalahnya.
Sekarang, setelah istirahat minum kopi yang panjang, tidak pernah benar-benar mengejutkan aku lebih dari semua. Dulu yang cuma bisa merhatiin dan sekedar ngeliat dari jauh aja, sekarang udah ngomongin soal perasaan masing-masing.
Maaf dan terimakasih untuk setiap kata yang mampir di telinga kamu.
Just like I said, I fell for you. Real deep. I fell in love real good. Like there was nothing that i wanted more than I want to spend my time with you. Aku akan mendengarkan cerita kamu meskipun itu sangat membosankan, aku akan tertawa saat kamu melawak meskipun itu tidak lucu, aku akan menjadi pendengar yang baik saat kamu ingin didengar, aku akan menjadi lawan bicara yang mengasikan saat kamu perlu teman untuk ngobrol, aku akan tetap bersamamu, bahkan dalam keadaan yang buruk.
Kita akan menghabiskan waktu bersama dengan baik, berjalan berdampingan, berlari di rerumputan, meloncati pagar, membicarakan hal yang gak penting, mentertawakan orang, menjahili hewan, bertingkah bodoh, mengerjakan hal yang baik, melakukan hal yang buruk, mengabaikan tugas, menyelesaikan tugas, menguasai lapangan, memenangkan semua permainan, bahkan setelah malam yang panjang, kita masih akan tetap menghabiskan waktu bersama seperti Jack dan Sally, seperti Dora dan Boots, seperti Spongebob dan Patrick. Dan tentu saja aku akan setia seperti yang aku katakan. untuk bebeberapa alasan, aku berharap aku adalah orang terakahir yang akan berdiri di samping kamu nanti melalui apapun. to everything… I Love You Uty 🙂
Aku tak akan merubah hal yang satu ini. I put my ego to the bottom of list. Aku hanya (ingin) mengikuti garis yang Tuhan lukiskan. Tuhan memberikanmu izin masuk ke dalam hidupku mungkin untuk memberikanku pelajaran hidup, tentang apapun. Thanks God to put her in my life, to teach me what a wonderful difference.. Thanks Dear for everything you gave to me, your love, your care, your presence…
Thanks Uty.. You’re my current obsession 🙂
Comments: no replies